Music is not a sorcery!

音 楽 は 魔 法 で は な い!!!


Seorang wanita bertubuh mungil mengucapkan kata yang sama berulang kali kepada lautan manusia dihadapannya. "Music is not a sorcery!"
Wanita itu adalah seorang penyanyi bernama 大森靖子(Seiko Oomori).  Ia mengucapkan berulang kali kalimat diatas sebagai bagian dari bait lirik di salah satu lagunya, terselip diantara rap yang lebih seperti teriakan seorang wanita yang sedang berada di persimpangan kewarasan dan kegilaannya.

Sejurus kemudian, ia meneriakkan "私の音楽は, あなたの物だ!(My music, is yours!)," menegaskan bahwa terlepas dari apapun bentuknya, musik adalah semacam pesan berisikan apa yang ia ingin sampaikan ke muka dunia. Musik, bagi seorang Seiko Oomori, adalah hal yang alamiah bagi dirinya. Musik berasal dari hati, suatu bentuk ungkapan jujur yang bisa ia berikan pada dunia dan manusia, setidaknya bagi Oomori Seiko.

Dan setelah itu, Seiko dan para band pengiringnya, serta para penonton dihadapannya, terlarut dalam lautan emosi bersama-sama. Mengeluarkan keluh kesan serta perasaan yang tak tersampaikan sebelumnya, bersama-sama, lewat musik.



Seiko Oomori

Menonton video performance dari Seiko mengingatku dengan musik mainstream populer. 魔 法(mahou) menurut jisho.org, diartikan sebagai "magic; witchcraft; sorcery​."
Musik mainstream populer secara umum memang diciptakan dengan pendekatan sebagai sebuah produk industri untuk "menyihir" banyak orang untuk membeli produk tersebut lalu mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya. Tak bisa dipungkiri bahwa musik populer sudah punya dan mengikuti semacam "formula" yang memperbesar kemungkinan suatu musik itu laku dijual.

Sebentar... Formula? Menyihir? 
You are welcome.


Namun, tak lantas musik mainstream populer itu selamanya dan semuanya se"buruk" itu. Ia bisa saja menjadi populer karena kejujurannya, karena keberaniannya dalam mengungkapkan hal yang bagi banyak orang tabu atau tidak lazim. Seiko Oomori sendiri bernaung di label mayor, menjadikan dirinya termasuk musisi populer. 
Aku tidak akan berbicara mengenai musik dan industrinya serta tetek bengek lainnya di sini karena hal itu adalah cerita yang berbeda. 

Meski begitu, Seiko Oomori memang sebuah anomali. Tak banyak musisi atau pelaku seni seperti dirinya yang bisa menembus pasar mainstream populer. Musik dari Seiko Oomori seringkali berantakan, mengandung sindiran pada berbagai budaya populer negara Jepang(terutama budaya Idol), sinis serta sarkastis, dan tak segan mengangkat topik baik subjek maupun objek yang lazimnya tak boleh diserang oleh seorang artis populer. Ia adalah seorang anti, baik anti-idol, maupun anti-konformitas, dalam arti ia tak membuat musik untuk disetujui dan sekadar disenangi oleh banyak orang. Bila mengutip kata vice, Seiko Oomori terdengar seperti di Dufan versi neraka. Seiko Oomori ibarat mendekati J-pop dan Idol dengan attitude Punk yang usil dan serampangan.

Seiko tidak sekadar mencipta musik untuk "menyihir" orang untuk membeli musiknya, dengan "formula" yang sudah terbukti mampu "menyihir" orang banyak. Seiko Oomori mengingatkanku bahwa Musik bisa menjadi medium untuk menyampaikan apa yang tak bisa disampaikan lewat medium lainnya, meski berpotensi menjadi sebuah "seni berbahaya" yang dapat "menyihir" orang banyak dengan semena-mena.


MUSIC IS NOT A SORCERY!

Comments

Popular Posts